take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

20 May 2008

We Are...

Sekali berarti, sudah itu mati.

Seabad sudah, berlalu sejak hari yang disebut-sebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional, yaitu tanggal 20 Mei 1908, di mana untuk pertama kalinya sebuah organisasi Indonesia didirikan oleh bung Soetomo, yaitu organisasi Boedi Oetomo.

Satu dekade sejak memasuki Era Reformasi. Jadi inget, di soal UAS sejarah kemarin ada soal yang bertanya ‘apa saja agenda reformasi?’. Dan jujur aja, gw gak tau (naas sekali pelajaran sejarah gw, padahal itu pelajaran kesukaan gw. huks...). Barulah gw tahu salah satu diantaranya setelah nonton TV setelah sekian lama jaraaaaang banget nonton TV terutama berita.

Sudahlah. Sekian saja pelajaran sejarah singkatnya.

Saat ini kita berdiri di tengah sebuah jalan. Tampak di depan kita sebuah peradaban yang lebih maju, impian, dan cita-cita, dan segala hal yang kita inginkan, yang ingin kita capai. Sementara di belakang kita, tampak gambaran keterbelakangan, kemiskinan, masalah-masalah yang belum terselesaikan. Dan di tempat kita berdiri ini, kita sedang menarik gerobak besar berisikan beban tanggung jawab dan harapan.

Kita. Sebenarnya ini semua tentang kita. Manusia.
Hidup kita bukanlah hanya bergantung kepada keputusan pemerintah belaka, hidup kita adalah kita sendiri yang menyesuaikannya dengan situasi dan keadaan. Kita tidak bisa menutup mata bahwa Indonesia ini LUAS dan terbagi ke banyak wilayah yang terpencar-pencar. Kemiskinan tampak di kanan-kiri kita dan yang kita lakukan hanya menuntut pemerintah. Seharusnya kita sendiri BISA melakukan sesuatu terhadap kemiskinan.

Mengatasi kemiskinan, dilakukan tidak hanya dengan menatap dan terceletuk di hati ‘kasihan’, melainkan yang terceletuk di hari haruslah sebuah introspeksi terhadap diri sendiri, apakah kita sudah bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan sekarang? Sebagai pelajar, sebagai rakyat, sebagai manusia? Seorang pelajar yang melaksanakan kewajibannya dengan baik berarti ia menghargai apa yang ia miliki karena ia tahu ada banyak orang yang menginginkannya, yang lebih tidak beruntung darinya. Lalu barulah kita menyisihkan sedikit sedekah, berharap agar amal baik tersebut menjadi mempermulus perjuangan kita dalam menjalankan tanggung jawab, sebagai reminder singkat untuk melanjutkan segalanya lebih baik lagi.

Bukan berarti gw sendiri tahan dengan keadaan yang ada. Berat memang, tapi gw percaya akan adanya keadaan yang lebih baik menanti di depan sana. Dan untuk itu kita semualah yang harus memulainya. Banyak orang menyalahkan orang lain tanpa melihat apakah diri sendiri sudah melakukan yang benar? Tapi banyak juga orang-orang yang mau berpikiran lebih terbuka, dan orang-orang itu juga tersebar di seluruh penjuru nusantara ini.

Kita sudah ada, untuk melakukan perubahan.

We are hope, we are desire, we are dream. And we are here, now...

Selamat 100th Hari Kebangkitan Nasional. May Indonesia be better in our hand.

No comments: