take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

13 November 2009

Make It Happen

It is a movie I just watched... said that if you have a dream, make it happen.




Dari penulis script yang sama dengan yang membuat Step Up dan Save the Last Dance, Make it Happen is another dance-theme movie yang oke banget. Satu yang paling gue suka di sini adalah, di mata gw, film ini tidak menonjolkan dance performance dan perpaduannya (ballet dan free style, etc), tapi cerita tentang tokohnya, dan permasalahan ceritanya bukanlah mengenai dance-mix yang dikelutinya, tapi cerita mengenai pengejaran akan cita-citanya bersekolah di dance school.

Dialognya dekat dengan keseharian kita dan ceritanya hanyalah cerita biasa, namun berarti untuk orang-orang yang sedang berusaha meraih mimpinya; termasuk gw.






Lauryn Kirk, seorang cewek yang tinggal bersama kakak cowoknya, membantu bekerja di bengkel peninggalan ayahnya, ibunya sendiri yang sudah tiada dulunya adalah penari balet terkenal, dan Lauryn sudah sedari kecil suka menari. Sayangnya ia terjebak antara situasi melanjutkan bengkel ayahnya, atau pergi ke Chicago untuk sekolah menari. Kakaknya mau sang adik memilih keluarganya, kepentingan untuk melanjutkan bengkel ayah mereka, dan mengatakan Lauryn egois kalau hanya memikirkan mengejar cita-citanya.

Damn, it’s quite sad, remembering my role in the family, kadang-kadang gw juga harus mengambil langkah sedikit menjauh dari jalan ke cita-cita gw, sedikit membelok demi kepentingan keluarga, mengingat di keluarga gw udah nggak ada Ayah, maka memperoleh penghasilan adalah prioritas karena kasihan Ibu gw kalau Cuma dia yang kerja untuk menyokong keluarga.

I passed my three years delaying my dream and you still said that I’m selfish!?” –Lauryn Kirk –

Pada akhirnya Lauryn memutuskan untuk membantu kakaknya, agar tidak mengecewakan kakaknya. Seorang teman cowoknya, berusaha membujuk Lauryn untuk tetap keukeuh ikut audisi kedua di dance school (audisi pertama Lauryn gagal).

I know it, I know it excactly, you’re just afraid, you scare you won’t make it” – Russ, Lauryn’s boyfriend –





Damn, I hope someone could say the same thing when I’m down enough and almost stop trying.

Actually, boys and girls, me pursuing my dream is part of my duty to my family. I pursue my dream in the name of God, my family, and myself, my happiness. Kalau ada satu anggota keluarga yang berhasil maka siapa yang akan bahagia juga? Keluarga kita pastinya. Asalkan kita nggak menyerah di tengah jalan dan menunjukkan keseriusan kita serta tidak melupakan tanggung jawab yang ada dalam mencapai mimpi kita, maka tidak akan ada pihak yang dikorbankan maupun dirugikan, termasuk keluarga kita.

It’s my definition at all, and I believe in that definiton. Penting juga memikirkan apa hal yang paling membuat kita bahagia, dan ketika itu juga membuat orang lain bahagia.

Better you watch this movie yourself. Gw aja mau nonton lagi rasanya, Cuma... di kosan gw tak ada DVD, laptop gw kan netbook, kagak ada CD-ROMnya... huhuu...




Mary Elizabeth Winstead; cast of Lauryn Kirk


2 comments:

Beni Suryadi said...

yup.
saya juga nonton film ini, dan dua film lainnya itu.

make me take a deep breath after that, and talk to my self "Okay, ben. It's your time."

:-)

fika farikha said...

yeah :)