take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

20 May 2009

besties

Seharusnya gw sudah melakukan hal ini dari dulu: memperkenalkan partners gw dalam memotret, selama ini. Karena sekarang sepertinya sudah cukup telat, mengingat salah satunya hilang dicuri, dan satu lainnya sedang dalam proses rusak.

Tapi, tetap saja, mengingat kontribusi yang udah mereka berikan, adalah sepatutnya gw memperkenalkan mereka di sini :)

Nomor satu yang selalu setia siap di kantung (atau tas) gw adalah: my cell-phone, Sony Ericsson (Soner) K770i cybershot.

Seperti namanya, keluaran soner yang satu ini memang punya specialty di fotografi, alasan kenapa pilihan gw jatuh ke handphone ini saat membeli handphone baru.

Dibelikan saat gw kelas 3 SMA, sebagai hadiah atas prestasi gw selama 3 tahun (juga karena sejak SMP gw belum punya hape yang bener-bener 'baru'), k770i ini memiliki kemampuan merekam warna dengan sangat high-definition, salah satu kelebihan kamera2 cybershot keluaran Sony. Tapi kamera ini juga sangat lambat dalam memotret, mengingat waktu yang diperlukan untuk merekam warna yang sedemikian detilnya, dan ini menjadi kelemahan sebagaimana kamera2 cybershot keluaran Sony.

Walaupun dengan kelemahan seperti itu, namun harus gw akui kamera inilah yang paling standby di saat gw butuh alat untu memotret, saat gw nggak bawa digicam atau kamera SLR gw. Karena moment itu nggak pernah datang 2 kali.

Sebelum k770i ini hilang dicuri, gw sempat menggunakannya untuk memotret objek manusia di TPS saat Pemilu legislatif 2009 lalu. Gw memotret untuk di-apply ke lomba "Gak milih Gak Gaya"-nya KPU, yang mensyaratkan penggunaan kamera hape minimal 2 MP untuk pemotretan.

Lalu, gw gunakanlah k770i gw dengan kamera 3,2 MP-nya. Dan beberapa hari setelah handphone gw tersebut dicuri, datanglah sebuah e-mail yang bilang kalau foto gw mendapat juara harapan! dan memenangkan hadiah uang sebesar Rp 250.000...!


Nomor 2 yang setia mendampingi gw adalah digicam Casio Exilim Z-500. Resolusi sebesar 5 MP, hanya kamera digital biasa. Yang berkesan dari kamera ini adalah, gw mendapatkannya sebagai hadiah juara mengikuti lomba membuat comic strip yang diselenggarakan majalah GADIS. Itu adalah saat gw kelas 2 SMA, dan dengan mendapatkan hadiah tersebut, maka untuk pertama kalinya keluarga gw memiliki sebuah kamera digital.

Sejak kehadirannya, gw yang saat itu sudah aktif di ekskul fotografi jadi lebih terbantu. Mengingat waktu itu banyak banget job untuk mendokumentasikan acara-acara yang ada di sekolah, memiliki digicam sebagai alat andalan adalah yang paling tepat.

Tak terhitung udah berratus-ratus foto tersimpan di harddisk gw, dan semua sejak gw memiliki kamera ini. Sayangnya, sempat ada insiden virus yang menyebabkan data2 gw hidden dan ada SEMUA jepretan gw di dalamnya. Duh, sampai saat ini masalah hidden data tersebut belum juga terpecahkan dan foto2 gw belum juga terselamatkan. Gw sedang mengusahakan untuk mencari teman yang bisa membantu gw dalam hal ini.

Baru-baru ini, Casio gw juga menuju rusak. Dulu sempat rusak di lensanya, tapi sudah diperbaiki karena masih ada garansi. Sekarang lensanya mulai rusak lagi, jadi terlalu banyak menerima cahaya, sehingga untuk memotret outdoor yang ada foto2nya jadi putih semua (indoor masih bisa). Argh... udah nggak ada garansi dan gw masih belum tahu harus bagaimana, mengingat gw udah masuk divisi fotografi FISIPERS, dan nggak ada pegangan digital sama sekali.

Ketiga, adalah yang paling jarang gw pakai, tapi sangat bermanfaat bila dipakai. Kamera SLR analog, masih pakai film, NIKON FM10.

Kamera ini sebenarnya pinjaman dari sepupu gw. Sejak dia tahu gw masuk ekskul foto, maka diberikanlah kamera ini untuk gw gunakan dan manfaatkan, tapi statusnya kayaknya tetap pinjaman, hehe. Siapa juga yang rela melepas kamera bandel satu ini?

Yang baru adalah, gw mendapat 10 foto terbaik di lomba foto SUAF 2009, dengan foto yang gw ambil menggunakan Nikon ini. Memotret dengan kamera film itu lebih mantap, tapi menuntu kesediaan dana yang mantap pula. Gw harus beli film, cuci, dan cetak (dalam ukuran besar yang mahal, biasanya untuk lomba).


Waah... dilihat-lihat, modal gw lumayan juga, ya... tinggal bagaimana gw menggunakannya saja. Seperti kata kebanyakan orang, it's not about the camera, but the mand behind the gun.

Gw berpikir untuk menggunakan Nikon FM10 gw dengan aktif, mulai merambah kembali fotografi dengan film. Tapi untuk kebutuhan dokumentasi FISIPERS, tetap membutuhkan kecepatan digital camera, gw harus mengusahakan agar bisa diperbaiki!

Atau mencari cara untuk dapat baru. Ikut lomba? nyari duit? anything...

1 comment:

Anonymous said...

haii..haii..
aku naksir hp lo fik^^
sayangnya hilang sudah..sabar ya saii^^semoga orang yg nyuri tangannya kepotong..wedew =p

kapan nih ngajarin pake analog??hohoho^^

.betania.
http://pelangiituaku.wordpress.com