Distraction

Baru-baru ini gw memberikan komentar ke Tammi, untuk dia menikmati saja masa-masa kosongnya di mana dia tidak sedang ada ketertarikan terhadap seseorang, tidak sedang naksir seseorang, tidak sedang jatuh cinta. Hal-hal seperti itu kan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan untuk hadir dan muncul dalam keseharian kita, it just come so sudden and we just have to wait.

Gw bisa mengatakan hal tersebut ke Tammi karena gw baru saja mengalami masa-masa ‘kosong’ tersebut. Gw merasa nyaman karena bisa memanfaatkan waktu untuk lebih mencintai diri sendiri, mencari kebahagiaan pribadi kita, bergaul, produktif berkegiatan dan voila! Tau-tau aja muncul seseorang yang membuat jatuh hati.

Not just a crush, not just a puppy love. Dan itulah kenapa gw nyuruh Tammi menikmati masa ‘kosong’nya, karena… masa-masa kosong gw baru aja hilang karena oh si fika ini akhirnya jatuh cinta lagi.

Glek, itu adalah pernyataan yang butuh pertanggungjawaban. Jatuh cintrong? Kenapa harus di saat gw sedang hectic parah-parahnya sekarang iniii????!!! Bak lagu ‘wajahmu mengalihkan duniaku’… pikiran dan konsentrasi serta marathonitas kegiatan gw jadi kacau gara-gara satu distraction ini!

Berita bagusnya, gw yang aktivitasnya marathon dan jadi soksupersibuk kayak orang gila seperti tidak pernah menarik napas, dengan keberadaan si ‘orang’ ini jadi bisa lebih mengambil napas sejenak, break sesaat, berjalan perlahan… tenang…

Berita buruknya, ya… gw jadi bener-bener kelewat santaiiii gara-gara lama kelamaan jadi pikiran terfokus sama diaaa…. Aaaaarrgggh! Tidak boleh seperti ini fikaaa…!

Fyi, gw punya sifa jelek yaitu tidak bisa duduk di dua kursi. Gw orangnya kalau udah fokus sama satu hal maka hal lain akan tidak gw fokusin. Bah! Klo gw tetep fokus sama kerjaan gw maka bagaimana dengan si diaaa? Kalau gw terfokus sama dia lantas gimana kerjaan, kuliah, aktivitas gueee…???

no I can't