Oke, gw harus mengakui status hiatus gw beberapa minggu terakhir. Masalahnya, adalah gw bener-bener nggak punya kesempatan untuk berposting ria dan blogging, sekalinya update status online hanya sempet via facebook. Sisanya? HABIS untuk tugas kuliah yang sedang menumpuk2nya, plus aktivitas non-kuliah gw yang udah kayak marathon di susul-menyusul segera setelah gw selesai kelas.
Kabar yang paling baru yang mungkin harus gw bilang saat ini ialah… sekarang gw nge-kos!
Oh, why on earth and why on earth?
Intinya, rencana pindah rumah sekeluarga (gw, adek gw dan ibu gw) sudah ada sejak jaman dahulu kala (lebay mode on*), well… since my Daddy passed away about 5 years ago, kita udah tahu bahwa “Suatu hari kita akan pindah” tinggal masalah kapan siap aja, menyelesaikan dulu urusan di sini (nyokap gw dengan kerjaannya dan kaderisasinya), siap tempat tujuan, siap secara finance, dan segalanya.
Jadilah, tadinya warga suburban Jakarta (satelite city; daerah2 pinggiran kota; orang kerja di tengah kota, tapi rata2 rumahnya di pinggiran, itulah yang jadinya daerah2 begini rawan macet!) kini gw menuju kewargadaerahan kota Jakarta, yes, back to the city! We’re coomiiing…!
Masalahnya, adalah tempat baru yang sudah ada ini, di pusat kota ini, belum siap dihuni, harus dipermak beberapa bagian dulu. Sementara, rumah suburban kami sudah harus dikosongin juga untuk bisa dirapihkan sehingga saat akan dijual/dikontrakkan sudah bersih.
Jadilah! Gw dan adek gw harus ngekos untuk sementara waktu di Depok, sekitar 2 bulanan. Semoga awal tahun depan rumah kami berikutnya sudah siaaappp! Lagipula mengingat sekarang aktivitas2 gw sedang sentralistik ke kampus (hiks), maka tinggal di dekat kampus menjadi pilihan terbaik.
Saat ini udah malam ketiga gw di kos-an. Sekamar bareng adek gw, lokasi strategis ke jalan besar dan ke kampus, hiaa…. Lumayan.
Pagi pertama berangkat ke kampus kemarin, gw keluar rumah (baca: kost-an) dan melihat 3 orang SUKU BADUY sedang berjalan. Oh oh oh…. Pertama kalinya gw melihat mereka secara langsuuung! Dengan penampilan pakaian hitam, kain biru yang dililit di kepala, tanpa alas kaki, sambil menenteng (semacam) kendi dengan tas jaringnya. Wuaaahhh! Such an experience! Gw udah tahu kalau memang ada masanya orang-orang Baduy yang pergi keluar wilayahnya untuk berjualan hasil bumi mereka seperti madu, dll dan dengan menelusuri rel kereta api. Tapiiii gw nggak nyangka gw akan menemukannya di sekitar kos-kosan gw…! Wuaaa…! Kereeen!
yang gue lihat kemarin juga pake sorban kayak gini dan salah seorangnya sedang merokok :)
No comments:
Post a Comment