take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

28 September 2010

orang luar


Karena memang saluran indovision di rumah sedang error-errornya, maka jadilah para DVD itu pelarian dari kebosanan akan tidak adanya tayangan yang cukup memuaskan dari stasiun tv lokal, hehe, no offense, tapi emang begitulah bagaimana kami memandangnya, really, no offense.


Setelah melewati hari yang kurang menyenangkan: sakit flu parah, konsentrasi ilang, duit 20rb jatuh dari kantong celana, beli makanan yang dengan sangat menyesal ternyata tidak enak (itu akibat dari tidak beli di tempat langganan), pelayanan lambat dari abang DVD, ahh... memang sudah seharusnya pulang ke rumah dan tidur supaya lekas sembuh.

Tapi, DVD yang dibeli adik tampak menggoda untuk diikuti, Letters to Juliet. Yeah, the one that has Amanda Seyfried as the main woman character.

Menunda tidur sejenak, nonton film yang sebenernya nggak terlalu 'wow' secara keseluruhan, dan cerita cinta yang manis namun kurang terbangun dari alur cerita yang sedikiiiiiiitttt terasa sediikiiiiit membosankan di tengah-tengah. All I can say that, I like this movie at the first glance I watched it, and in the end of the story :)

Yang gw dapat dari cerita ini ialah, memang kadang diperlukan pendapat orang luar, seseorang yang berada di luar dari permasalahan yang kita jalani, yang tidak terlibat di dalamnya, untuk memberikan masukan, sebagaimana seorang outsiders memberikan pendapat mereka yang gamblang, tidak berpihak, dan bebas nilai.

Aneh?

Well, in real life, you need friends to give you their best advice for problems they didn't get into.

Orang luar itu bisa melihat keseluruhan lebih umum dan general, karena kita sudah terlalu spesifik memikirkan masalah kita.

Kadang-kadang, masalah yang datang itu membuat kita tidak bisa berpikir jernih, kurang membuka pikiran, bahwa sebenarnya kita tahu jawabannya, kita bisa mendapat pemecahannya, tapi perlu diberitahu... oleh orang luar.

Sulit dijelaskan dengan kata-kata, terkesan agak bullshit, tapi gw sendiri mengalami kok. Di saat temen gw sedang ada masalah, gw dengan gampangnya bisa nyeloteh soal ini-itu secara gamblang. Dan kemudian teman gw akan berkata 'Iya juga, ya' di mana itu berarti bahwa ia memang sebenarnya juga udah tahu akan hal itu, tinggal bagaimana kita sebagai orang luar mengingatkannya kembali.

Dan sebaliknya, gw juga merasa kalau di tengah masalah, rasanya semua suliiiit banget, kayak nggak ada pemecahan, tapi kadang celetukan temen-temen gw 'ya gini aja lah..' atau 'kenapa nggak begitu aja?' menyadarkan gw kalau gw terlalu terlarut membawa semuanya jadi sulit.

Saat berada di tengah-tengah permasalahan, seseorang cenderung membuatnya terasa sulit dan sulit sehigga sulit juga berpikir untuk pemecahan yang sebenarnya ada. Maka tidak salah kalau ada yang bilang, ceritakan semuanya ke teman maka setidaknya kesulitan akan berkurang. Karena memang begitu adanya.


Tentang film ini? I only like the beginning :) so sorry, but in the middle the storyline is getting lousy and, especially, close to the ending, I don't think Taylor Swift's Love Story song match at all to this movie. I mean, no, really, didn't match at all, the 'feel' just change at all. Ahh... but the ending which kind of pushing romeo & juliet act, hahaha, yeah, it's not the best but that's fine.


We need friends to solve our problems, at least just to share minds. To make sure of o our decision, to encourage our stand point, and sometimes to neutralize our difficulty.

No comments: