take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

24 January 2011

Denotatif


kata-kata itu menggambarkan kondisi gw secara denotatif saat ini.

Yeah, saat ini dilema gw adalah apakah dengan mantap semester ini ambil hanya 18 sks, karena tidak ada mata kuliah lainnya (yang sebenarnya bisa saja gw ambil) yang tidak gw minati, dan sesuatu yang tidak gw minati akan membuat gw menjalankannya dengan tidak bagus, maka lebih baik tidak diambil.

Atau, haruskah gw memaksakan mengambil 1 matakuliah lagi, dan dengan begitu gw bisa menjalankan semester yang tenang di semester akhir gw, yaitu semester depan, di mana gw sudah harus menuntaskan tugas akhir gw.

Selama ini, pengambilan keputusan gw setiap semester, selalu mengacu kepada semester depan, dan menjadikan gw si makhluk 24 sks per semester, namun juga tak dielakkan bahwa karena itu saat ini gw bisa memiliki pilihan 18 sks untuk semester ini.

"Pikir susah di depannya aja, ntar ke belakangnya enak"

begitulah selalu yang gw pikirkan.

Dan saat ini, ialah saat di mana 'ke belakangnya' itu sudah muncul. Ya, saatnya gw menikmati 'enak' yang sedari dulu gw junjung.

Namun, bukankah akan lebih baik jika 'ke belakang'nya tenang? Ya, apalagi gw sudah akan tugas akhir, walaupun hanya mengambil TKA instead of skripsi (oke, TKA pun tak bisa dianggap remeh bagi orang yang perfeksionis & ambisius kayak gw).

Haruskah gw menghadapi situasi 'susah di depan enak di belakang' setiap waktu? Lalu kapan 'enak di belakang' itu akan datang?

Mungkin kadang-kadang gw perlu merubah pola gw, dan lihat bagaimana hidup berjalan dan memberiku pola-pola yang baru, yang mungkin saja akan lebih menyenangkan, dan lebih menenangkan ketimbang gw hanya bergantung pada diri sendiri.

Yeah, gw ingin sedikit lebih menikmati apa yang disebut dengan 'hari ini'.

Dan 'hari ini' itu berarti 'saat ini', denotatif, bukan kiasan, benar-benar memfokuskan pada apa yang ingin gw raih 'saat ini'. Gw mau mengesampingkan sejenak kewajiban akan berpikir jangka panjang, bahwa fokus di tujuan jangka pendek pun penting, bahwa keduanya penting, dan gw telah menjalankan yang jangka panjang, sehingga saat ini giliran tujuan jangka pendek gw untuk ditaati.

Oke!

No comments: