take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

20 May 2011

3 menit

Gw punya sisa waktu 3 menit untuk menuliskan ini.

Ada yang tahu harga sebuah penantian panjang?

Kenapa gw bertanya? Karena gw bingung kenapa pikiran ini masih memikirkan dirinya.

Ke mana dia? Profile facebook-nya sudah tak hidup lagi, meskipun akun-nya masih hidup.

SMS yang terakhir kali gw dapat dari dia pun nomornya sudah tidak aktif lagi, seperti biasa dia tidak pernah bertahan di satu nomor yang bisa dihubungi.

Kabar terakhir darinya, meskipun bukan kabar terbaru, dia terlibat suatu masalah besar, meskipun keterlibatan dia di sana mungkin tidak sebesar masalahnya.

Terakhir kali gw mendapatkan kabar kalau dia sempat datang ke kampus gw, dan menyapa salah satu dari kami.

Dan gw pun bertanya-tanya, apakah di hari kedatangannya itu dia melihat gw? Apakah dia melihat tapi tidak menyapa? atau dia tidak melihat gw?

Apa kabarnya sekarang?

Ingin bertemu. Meskipun gw tahu saat ini hati gw sudah membeku untuknya.

5 tahun lebih waktu yang gw butuhkan untuk bisa menetralisir perasaan gw ke dia. 5 tahun, untuk membekukan hati ini terhadapnya.

Sekarang hati gw sudah tak bergerak seperti dulu tiap kali mendengar namanya, tiap kali melihat wajahnya, tiap kali mengingat kenangan gw dengan dia. Membeku.

Tapi otak gw tak berhenti memikirkan dirinya.

Hanya di saat-saat malam, di saat-saat ada celah gw bisa mendadak teringat dengannya. Dan juga beberapa hal lain yang gw tahu terkait dengan dirinya, apa? Pesawat? Rusia? Mantan-mantannya? teman-teman seperjuangan kami?

Hati ini sudah tak bergerak kembali, kupu-kupu pun tak bersemayam di perut gw untuk dirinya.

Tapi cuma otak gw yang tak berhenti memikirkan dirinya. Mempertanyakan keberadaannya.

Kenapa hubungan kami jadi seperti sekarang ini? Sejak kapan hubungan ini jadi seperti ini? Apakah benar dia seperti yang dikatakan orang-orang? Karena entah kenapa, otak ini memilih untuk tidak percaya...

dan berusaha untuk mencari tahu sendiri.

Tapi bagaimana gw menemukannya? Di mana gw harus memulai pencarian?

Rumah kami sekarang berada di area yang sama, apakah itu sebuah pertanda? Apakah itu sebuah peluang? Kesempatan?

Haruskah gw mengejar peluang atau kesempatan tersebut?

Tapi tak ada hati yang bergerak untuk menggerakkan gw, hanya otak yang terus berpikir.

Semoga gw mendapatkan jawabannya dalam waktu yang dekat.

Mungkin ini pertanda, karena setelah sekian lama, akhirnya kesempatan untuk menuliskan ini datang walau hanya 3 menit.

Tapi gw berhasil membuatnya menjadi 13 menit.

Karena 3 menit tak cukup untuk menceritakan dirinya, cerita tentang dia, tentang kami, tentang kita semua.

Dulu gw pernah berdoa, walau hanya dalam mimpi, tolong pertemukanlah kami semua sekali lagi dalam kondisi lengkap bersama-sama.

Tapi sekarang, 

gw nggak menginginkan mimpi.

I want to meet him, I want to meet him, I just want to see him.

2 comments:

dinar said...

buruan cari,sebelum waktumu habis....SEMANGAT!!!

fika farikha said...

:D thanks'