take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

11 November 2007

MEDLEY DAN MASA LALU


“Jika Anda bisa mengubah satu kejadian di masa lalu Anda demi masa depan yang lebih baik, apakah itu?”

Andaikan pertanyaan itu ditujukan ke gw, yang akan gw jawab adalah: Gw mau mengubah masa lalu di mana gw bisa mencegah Ayah gue meninggal dunia.

Hahaha...!

Tapi gw tahu itu mustahil. Karena kematian adalah satu hal pasti yang nggak akan bisa kita ubah (film Final Destination sudah cukup membuktikan itu).


Walaupun begitu, tetap saja ada sebersit keinginan seperti itu yang membuatnya langsung terlintas di benak gw ketika pertanyaan itu diajukan ke gw.


Ayah gw itu orang yang baik. Amat sangat baik. Nggak terhitung berapa jumlah orang yang menangisi beliau ketika ia mengagetkan kita semua akan kepergiannya. Rasanya hari itu bagaikan mimpi yg seakan hanya terjadi dalam bayangan kita semua. Nggak perlu gw tuturkan bagaimana juga, kalian semua pasti tahu bagaimana rasa sakitnya ditinggalkan oleh orang yang amat sangat kita sayangi.


Walaupun begitu, sejak Ayah gw tiada, hubungan keluarga kami dengan keluarga2 jauh lainnya jadi lebih dekat, jauh lebih dekat. Sejak Ayah gw nggak ada, gue jadi nggak terlalu banyak main lagi di sekolah, jadi lebih sadar untuk mendahulukan belajar, dan jadi lebih nurut sama Mama (sebelumnya gw lebih sering berlawanan arah sama beliau).


Sejak Ayah gw nggak ada, banyak persoalan2 yang jadi dimudahkan baik persoalan keluarga maupun persoalan di luar itu. Percaya atau nggak, ternyata Ayah gw itu gw sudah mempersiapkan segalanya untuk kita.


Walaupun menyesakkan, tapi memang kenyataannya ada alasan dari kepergian Ayah gw itu. Tapi kalau soal perasaan, sih, masih tetap berat. 3 orang perempuan (gw, Mama, dan adek gw) yang berjuang keras melalui hidup tanpa kehadiran seorang Ayah dan suami (untuk Mama), tentu aja ada kalanya kita mau menangis dan mengharapkan sang Ayah masih ada di sini menemani.

Apa yang menurutmu baik belum tentu baik menurut-Nya. Dan apa yang menurutmu buruk, belum tentu buruk menurut-Nya. Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagimu. Kau tahu apa yang kau inginkan, tapi Dia lebih tahu apa yang kau butuhkan


Mungkin selama Ayah gw hidup, kami semua terlalu dimanjakan dengan kasih sayang dan kebaikannya yang amat sangat, sehingga lupa untuk mempedulikan sekeliling, bahkan masalah2 yang ada pun tidak kita sadari. Jadilah... untuk menyadarkan kita semua, Ayah kami yang amat baik diambil lebih dulu oleh-Nya. Sebagai pelajaran bagi kami, sebagai hikmah bagi kami.


Andaikan gw bisa kembali ke masa lalu dan mengubah keadaan, gw akan lebih dulu mengubah keadaan menjadi lebih baik, lebih peduli sekitar, menjadi anak yang baik, sehingga Ayah gw nggak perlu pergi untuk itu semua. Walaupun gw nggak yakin apa memang karena alasan itu Ayah gw lebih dulu dipanggil-Nya.


Tapi, yang namanya manusia itu nggak akan pernah luput dari kesalahan. Dan nggak akan pernah ada mesin waktu untuk menolongnya, apalagi soal kematian. Yang harus gw lakukan sekarang adalah tidak mengungkit2 masa lalu dan berandai2 untuk mengubahnya, melainkan memikirkan bagaimana menyelesaikan persoalan2 yang ada di depan mata. Gw masih muda, jalan gw masih terbentang di depan sana, dan banyak hal yang harus gw lakukan.

“I know I’ve made a lot of mistakes, but I don’t regret making any of them. Because if I hadn’t have made them, I wouldn’t have learned how to make things right” (Mrs. Rink – 13 going on 30)


Segala sesuatu yang ada dan terjadi di dunia ini memiliki alasan. Kadang kita tidak menyadari hal baik yang ada di baliknya, kadang bagi kita itu terasa bagaikan sebuah penderitaan. Padahal nggak lain itu adalah cobaan yang menunjukkan bahwa Tuhan masih menyayangi kita, karena itu berarti Dia memberikan kesempatan bagi kita untuk berbuat benar dan menjadi manusia yang baik.

Tapi, harus sampai berapa kali ditegur-Nya baru kita sadar?

Maka sesungguhnya bersama kepedihan itu ada kebahagiaan. Dan
sesungguhnya bersama kepedihan itu ada kebahagiaan.
(La Tahzan for Teens; 23)


http://medleymovie.blogspot.com/

No comments: