take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

07 April 2008

Between Tea, Coffee, and Smoke


Semua orang memiliki caranya masing2 untuk mengkondisikan dirinya ke relaksasi dan refreshing. Di posting kali ini, gw hanya menyebutkan 3 diantaranya, yaitu ngeteh, ngopi, dan ngerokok. Di mana ngeteh (baca: minum teh;red) merupakan salah satu cara yang bisa bikin gw rileks dan refreshing.

Sebenernya ngeteh, ngopi, dan ngerokok itu sama aja. Terserah siapa yang melakukannya, yang pasti itu berarti adalah cara bagaimana mereka membuat dirinya merasa rileks. Gw merasa sekeliling gw lebih berbeda, tenang dan nyaman ketika gw ngeteh, apalagi kalau diselingi kue kering. Beberapa orang merasakan hal yang sama ketika ngopi. Makanya kenapa sebuah cafe bisa sebegitu penting bagi kita2 yang merasakan kondisi nyaman di dalamnya.

Bagaimana dengan ngerokok? Karena itu juga merupakan kondisi relaksasi bagi mereka yang merokok, maka kita juga nggak bisa melarang mereka untuk tidak merokok bukan? TAPI, ada tapinya, neh. Yang membedakan ngerokok dengan ngeteh dan ngopi adalah, keberadaan perokok itu mengganggu orang2 yang ada di sekitar dan sekelilingnya. Siapa, sih? Yang merasa terganggu kalo ada orang lagi ngeteh atau ngopi di sebelah kita? Tapi kalo ngerokok? Hmmh!

Pastinya kita semua udah tau fakta ‘efek rokok terhadap perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif’. Perokok pasif itu kan orang yang menghirup asap rokok yang ditimbulkan oleh perokok aktif (yaitu orang yang merokok), perokok pasif itu kita2 yang merasa terganggu oleh orang yang merokok di sebelah kita. Berarti... kita yang dirugikan, dong? Kita dihadiahkan penyakit dari orang yang merokok di sebelah kita.

Walopun gtu kita juga ngerti banget klo merokok penting bagi beberapa orang untuk kondisi rileksnya, jadi kita nggak bisa ngelarang juga. Maka dari itu pemerintah tetap mengizinkan keberadaan perokok dengan catatan: merokoklah di tempat yang disediakan memang untuk merokok.

Di sekitar kita udah ada aturan yang berlaku. Dan itu ada untuk melindungi masing2 pihak. Jadi, buat apa kita melanggar peraturan yang dibuat untuk kepentingan diri kita sendiri? Klo sampe luar negeri kita masih membawa kebiasaan merokok di tempat yang ada tanda ‘no smoking’nya, udah pasti besar banget denda yang bakalan kita terima. Karena di luar sana kenyamanan dan ketenangan seseorang sudah dinjunjung tinggi oleh hukum.


So, start to care...

No comments: