take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

03 June 2008

Since I was a child : Part 1; Young Girls and Georgia Abbott

Waktu kukecil hidupku... amatlah senang, senang dipangku-dipangku dipeluknya. Senang dicium-dicium dimanjanya...

*Ups

Kebiasaan, yang tersirat di kepala langsung ngalir jadi lagu. Haduh! Nggak mau nyanyi di sini, kok! Refleks aja, neh... maap, maap...

Waktu gw kecil, seperti layaknya anak2 kecil, gw dan adek gw sering dibeliin buku2 bacaan bergambar yang ceritanya dongeng2 anak, macam putri Oyayubi (Thumbelina versi Jepang), Putri Shirayuki (Snow White versi Jepang), Angsa Emas, Burung Biru, Sebelas pangeran angsa, dll (yg sekarang buku2 itu mungkin masih bisa ditemukan di toko buku). Tapi ada waktunya ketika buku2 itu dibelikan tidak untuk berdua melainkan masing2. Adek gw dibelikan Putri Oyayubi dan Sebelas pangeran Angsa yang sontak langsung bkin gw merasa iri karena buku2 tersebut ceritanya lebih dikenal, sementara apa yang gw dapat: Young Girls dan Georgia Abbott.

Dua buku itu amat amat sangat asing di telinga gw. Gw dan adek gw sama2 belum pernah mendengar cerita yang tidak seperti dongeng2 semestinya itu. Tapi lama kelamaan gw mulai menyukai kedua buku tersebut dan cerita yang ada di dalamnya, karena gw merasa telah membaca sesuatu yang berbeda dari bacaan anak2 seumur gw, dan menurut gw itu keren.

Sampai suatu hari gw membangga2kan cerita Young Girls ke salah satu kakak sepupu gw Mbak Lia (dulu masih SMA, sekarang udah menikah dan punya anak), dan katanya:

Mba Lia : Lho? Ini, kan, kalo nggak salah ada filmnya
Gw : Hah?! Serius, mbak!? Percis kayak gini ceritanya?
Mba Lia : Iya, tapi kayaknya judulnya beda, deh. Trus ceritanya si tokoh Beth meninggal, dan Rory jadinya sama si Emmy yang paling bungsu
Gw : (kecewa) Haaah? Beth meninggal? Kok, si Rory jadinya sama Emmy? Bukan sama Jo?? Haaah? (kecewa)

Beberapa tahun pun berlalu sejak percakapan yang masih melekat di ingatan gw sampai sekarang itu. Dan ketika gw kelas 5-6 SD-an, ada kartun judulnya Little Women 2 di TV7, gw sangat menyukainya dan berpikir gimana yang Little Women 1-nya, yaa?

Beberapa tahun kemudian, ketika TV gw mulai pake Indovision (kelas 3 SMP) dan ada channel animax, ada serial anime yang judulnya Little Women dan gw langsung nonton karena udah penasaran dari dulu, and guess what? The story and the characters were exactly the same with Young Girls! Why is it? Karena gw udah cukup umur jadi mengertilah gw kalau penerbit Indonesia agak berbeda mensadur judul dari Little Women menjadi Young Girls.

Masih tahun yang sama dan seputar Indovision, gw mulai suka nonton2 HBO dan Star Movies de el el pokoke film2, dah. Di Indovision kita bisa tau judul2 tayangan di bagian bawahnya, dan suatu saat gw menemukan sebuah film berjudul: Little Women. Bukan anime, bukan kartun, tapi film orang! Waah! Kageet! Langsung aja gw tontonin dari awal sampeee abis dan emang bener ini film yang dimaksud sama Mba Lia dulu sekali.



Singkat kata ttg Young Girls atau Little Women:

Ini adalah sebuah cerita yang aslinya merupakan novel karya Louissa May Alcott (dan tebak apa? Nyokap gw punya novelnya! Lengkap sudah referensi gw! asik!) pada zaman Civil War di Amerika (hmm... zamannya presiden Abe kira2).

Berkisah tentang 4 orang gadis bersaudara dari yang paling tua Meg, Jo, Beth dan Amy (di Young Girls dilafalkan orang Jepang jadi ‘Emmy’) yang adalah keluarga miskin namun bahagia, dan seorang tokoh cowok yaitu Laurie (di Young Girls dilafalkan orang Jepang ‘Rory’) yang kaya dan juga berteman dekat dengan para gadis remaja tersebut terutama Jo. Inti ceritanya adalah tentang kehidupan manusia biasa, suka duka keluarga mereka, ditinggal orang yang disayangi, mencintai dan dicintai, dan sebagainya. Di film Little Women tahun 1994 (karena ini sudah banyak difilmkan di tahun2 yg berbeda) kita bisa melihat Kirsten Dunst berperan sebagai Amy kecil, dan Christian Bale (Batman Begins) sebagai Laurie.

Sementara bagaimana dengan Georgia Abbott? Gara2 insiden Little Women gw langsung nyari2 refrences tentang Georgia Abbott di internet. Dan nggak nemu apapun yang berkaitan dengan buku yang gw baca.

Ada yang tau cerita tentang ‘Ayah berkaki panjang’ alias ‘Daddy Longlegs’? Well, dalam buku dongeng Georgia Abbott yang gw punya adalah tokoh si Daddy Longlegs itu. Akhirnya gw mencoba nyari lagi dengan keyword ‘Daddy Longlegs’ (yang di baris pertama langsung mengarah ke sebuah spesies laba2 bernama sama *ohmy) dan akhirnya menemukan sebuah penjelasan yang yang seperti gw duga: Daddy Long Legs juga adalah sebuah novel yang ditulis pada tahun 1912. Dan tokoh Georgia Abbott yang dimaksud itu bernama (lagi2 pelafalan aneh bin gak jelas dari penyadur) Jerusha “Judy” Abbott. Bukan Georgia! Pantesan aja gw cari di internet nggak nyambung2! Jauh banget nggeser namanya!

Novel ini dibuat oleh Jean Webster dan dimaksudnya untuk menjadikan sebuah cerita tantang penderitaan wanita di Amerika saat itu, tentang pencapaian mimpi remaja cewek yatim piatu bernama Jerusha Abbott yang miskin namun suka dan bercita2 menjadi penulis, kemudian ia dibiayakan kuliah oleh orang kaya tak dikenal yang disebutnya sebagai “daddy long-legs” karena Jerusha sempat melihat bayangannya dengan kaki sangat panjang. Jerusha diharuskan mengiriminya surat tentang masa2 kuliahnya. Dan seterusnya gw harap gw bisa menemukan novel ini suatu hari untuk tau cerita asli dari Jerusha “Georgia” Abbott ini. hehe...

Jadi? Ternyata kedua buku bacaan dongeng anak2 yang gw miliki dulu itu adalah dua cerita yang membanggakan. They’re no fairytale. Pada zaman itu Daddy Longlegs memang dimaksud menjadi children stories, tapi di masa sekarang dia dan Little Women termasuk kategori Young Adult Literature.


No comments: