take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

14 August 2008

Sampahmu penghasilan mereka


Jangan salah paham dulu. Gw bukannya bermaksud membanggakan bahwa sampah yang kita buang tidak pada tempatnya itu adalah sumber penghasilan pemulung. Sangat tidak dapat dibanggakan, tapi memang begitulah kenyataannya.

Susahkah untuk membuang sampah pada tempatnya?

Susah, karena memang kenyataannya keberadaan tempat sampah itu sendiri masih kurang memadai. Tapi, in my case, kalo gw nggak nemu tempat sampah, untuk buang gelas aqua misalnya, gw bakalan bawa2 itu gelas sampai gw menemukan tempat sampah, bahkan kalo emang harus nunggu pulang ke rumah dulu, bisa juga gw masukin tas, soalnya gelas2 kosong begitu, bungkus2 bekas permen, dan semacamnya masih termasuk sampah kering, jadi tas gw fine2 aja.

I don’t know why, tapi gw dan adek gw nggak bisa buang sampah sembarangan. Serius! Yang kita lakukan yah seperti yang udah gw tulis di atas itu. Mungkin karena orang tua kita berdua turut berperan dalam kebiasaan2 kita itu sejak kecil, and as you know, yang namanya kebiasaan itu susah diubah, dan untunglah yang satu ini kebiasaan baik.

Yang paling bingung kalo sampahnya itu seperti plastik bekas siomay atau semacamnya yang masih ada sisa2 bumbu kacangnya. Makanya gw berusaha menghindari beli jajanan kayak gitu kalo dirasa tidak akan menemukan tempat untuk membuangnya. Haha.

Back to topic. Tentang sampah gelas plastik yang jadi sumber pendapatannya pemulung. Yah, kita nggak tau untuk apa gelas2 plastik itu, bisa jadi dikumpulin trus dibeli sama dealer sampah daur ulang (kalau memang ada, i don’t know about this), atau mereka pake sendiri buat diisi ulang sama entah apa (hii... semoga aja enggak).

Well, agak memalukan memang ketika menyadari bahwa SAMPAH KITA SENDIRI HARUS DIBUANGIN SAMA ORANG LAIN. What!? tenang, Fik, tenang... deep breath dulu,, kebiasaan gw, nih, esmosi kalo udah menuju masalah humaniora, hh...

Jadi, hal-hal kecil seperti itu pun punya pengaruh terhadap kehidupan orang lain. Kita nggak boleh bangga menyadari banyak orang tak mampu di sekitar kita bergantung sama sampah kita dan sampah orang lain untuk mencari uang makan! (ehm, tidak termasuk petugas dinas kebersihan, ya).

Uh-oh, trus gimana dong? Ntar kalo kita mulai membiasakan buang sampah pada tempatnya, membiasakan membagi sampah organik, anorganik, dan pecah-belah, kita menghilangkan mata pencaharian mereka, dong?

Well, setidaknya secara tidak langsung, perubahan pola hidup kita itu bisa mendidik mereka bahwa pilihan jalan hidup mereka tidaklah harus menjadi pemulung yang mengais2 sampah! Semua manusia (kaya maupun miskin) dituntut untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang akan terus berubah, kita sebagai mahasiswa bisa membantu mereka beradaptasi dengan perubahan tersebut, (hey! Kita punya ilmu yang bisa diberikan ke orang lain).

Mendidik adalah hal yang penting. Ilmu (dalam artian luas, bukan sekedar yang didapat di sekolah) adalah sesuatu yang kita gunakan untuk bisa bertahan hidup. Tanpa ilmu apa yang bisa kita gunakan untuk mencapai tujuan2 kita? Bahkan Tuhan pun tidak akan menerima doa seorang manusia kalau manusia itu sendiri juga tidak berusaha.

Mendidik itu bukan memanjakan. Itulah kenapa gw berpendapat kalau program BLT itu masih belum sempurna. Gimana, toh? Masyarakat Cuma dikasih2 begitu aja, dididik agar uang tersebut jadi modal mereka untuk usaha, dong!

Uang itu Cuma alat, ingat?

6 comments:

Presyl said...

gw juga fik..selalu ngerasa bersalah klo buang sampah sembarangan. buang botol di angkot, tapi pas dah nyampe gw ambil lagi. haha.
orang2 pada belum sadar. entah kapan sadarnya

Ffauw said...

hoo... haha.. iyaya.. kita jadi kudu bela2in buang sampah kayak gitchuu,, semoga ke depannya bakalan banyak yang sadar juga,, heheheee...

Anonymous said...

yahh,,bagaimanapun juga pemulung juga pekerjaan kan...

wah salut gue ama kebiasaan lo!!!ntar gue juga didik anak2 gue kayak gitu deh..hehehe..ntar beberapa taon lagi kalo udah punya anak..

eCHo CoLaTE said...

Stop global warming!!!

www.echonaswable.blogspot.com

fika farikha said...

@kita: hoho,,thanks, moga2 kebiasaan gw itu jg nggak ilang ditelan waktu (hhe).

@echo: Yes! Stop GLobal Warming!!!

volverhank said...

GOMBAL (gerakan ogah global warming)

www.volverhank.com