take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

01 July 2009

Memutar Sekrup

Akhir-akhir ini gw merasa harus selalu memutar sekrup tiap harinya. Karena entah kenapa, kalau gw tidak memutar sekrup, gw merasa telah melewati waktu dengan sia-sia.

'Memutar sekrup'

Mungkin itu salah satu istilah dari sedikit sekali hal yang bisa gw dapet dalam novel "Norwegian Wood" karya Haruki Murakami.

Setelah sekian lama menghabiskan waktu untuk membaca novel ini, akhirnya gw menamatkannya juga. Duh, maaf banget buat sepupu gw yang bukunya jadi terpinjam lamaaaaa banget sama gue. Ehehe, kayaknya dari gw jaman SMA kelas 3 lalu, deh.

Awal penasaran dengan novel ini adalah sekitar 3 tahun lalu, gw bersama Tammi pergi ke perpustakaan Japan Foundation, dan menemukan novel tersebut. Saat itu, di perpus JF memiliki novel Norwegian Wood versi English.



Segera aja si Tammi bilang : "Haruki Murakami bagus, Fik. Baca, deh, ini. Bagus"

(intinya si Tammi merekomendasikan novel yang menurutnya bagus ini)

Okeh, dengan segera novel tersebut menjadi salah satu buruan gw. Gw nggak mungkin baca bahasa Inggrisnya, belum kuat, ntar bisa2 gw salah kaprah sama bahasa Inggrisnya. Selang 1-2 tahun, barulah gw menemukan novel ini dalam terbitan Indonesia di kamar seorang sepupu gw di Bandung.



Di atas itu cover versi Indonesianya, terbitan KPG. Nanya sepupu gw "Bagus nggak, mbak?"

Katanya "Bagus"

Okeh. Makin penasaran baca.

Berbulan2, hampir setahun lebih, gw menyempatkan diri membaca, nyari waktu, dan sampai akhirnya tamat, all I can get from this novel is... what a prevert novel.

Yuc.

Terserah orang mau bilang apa, emang, sih, hampir tiap novel luar itu pasti ada bagian 'dewasa'nya, yaah... sama kayak film-lah. Tapi nggak se-GILA novel ini! Hah, bahkan menurut gw Sidney Sheldon masih mending menuliskan adegan 'adult'nya. Tapi ini...? Ai aiih...


"Aku tidak memutar sekrup hari ini..." -Toru Watanabe, Norwegian Wood-



Istilah 'memutar sekrup' gw interpretasikan sebagai kondisi di mana kita melakukan aktivitas yang berguna, at least... menurut sudut pandang kita. Kayak gw, yang selama liburan (yah, ada semester pendek, sih. Tapi cuma 2x seminggu, sisanya nganggur parah) kalo kerjaannya cuma tidur, makan, nonton TV, menurut gw saat itu gw sedang nggak memutar sekrup. Tapi, dengan kuliah, blogging, ngetik, masak, beres2 rumah, itu sudah bentuk memutar sekrup ala gw.

Hah... dan akhir2 ini gw merasa harus selalu memutar sekrup. Seperti ada rasa bersalah kalau nggak melakukan apa-apa sama sekali. Rasa bersalah sama diri sendiri, sama body-mind-soul gw, ahahaha.

Membaca novel ini, melihat tokoh2nya yang punya pemikiran 'tidak biasa' (kalau nggak mau dibilang abnormal), gw merasa bahwa di dunia ini, adaa aja orang-orang yang memang tenggelam dalam pemikiran mereka sendiri. Mereka memandang dunia dengan sinis, lebih memilih menciptakan dunia dalam pikiran sendiri, kemudian menganaktirikan kenyataan.

Well, I didn't say that it's bad thing. Gw sendiri merasa memiliki momen2 di mana gw hanya lebih memilih untuk tenggelam ke dunia sendiri, tapi gw tidak menganaktirikan kenyataan. Yah, setidaknya sejauh yang gw rasa, sih, begitu.

I think reality is something great, in good or bad way. Gw cukup mengingat bahwa banyak hal menyenangkan yang gw alami, dan itu nyata. Kenyataan tersebut cukup untuk membuat gw berpikir lebih optimis terhadap kehidupan. Yah, sejauh yang gw rasa. Hehe :p

Walopun begitu, memang tidak bisa ditolak juga keberadaan 'dunia milik sendiri' tersebut. Mereka hanya butuh ruang, mereka tidak menginginkan untuk didengarkan, diperhatikan, hanya butuh disadari keberadaannya, dan diakui bahwa mereka ada, tapi tidak untuk menyingkirkan kenyataan.

Oke, gw mulai nggak tahu what excactly I'm going to, let's just stop it.

Oh, browsing2 soal Norwegian Wood, ternyata sudah ada versi layar lebarnya! Daaan... pemeran tokoh utamanya adalah : Kenichi Matsuyama.



Senang sekaligus SHOCKED! Soalnyaa... karakter utama cowoknya itu... agh!


anyway, another browsing, I love this other version of NW's cover

No comments: