Too Much Pressures

Too much pressures.

Digicam gw rusak lagi, tampaknya baterainya udah soak; udah 4 tahun, sih.

Akhirnya rumah Cawang udah bisa ditinggalin, rumah Cibubur udah berganti pemilik. Udah nggak bisa balik ke Cibubur, rumah Cawang masih harus dirapihin, uangnya belum tentu ada.

Bentar lagi semester baru, dan uang yang ada pasti dipakai untuk bayar uang kuliah gw dan adek gw dulu.

Gw ikut lomba komik, telat sehari dari deadline. Berharap semoga ada keajaiban sehingga komik gw itu sempat ter-submit.

Gw mau ikut lomba KLASTIC, tustel gw rusak, tustel temen pada ditinggal di rumah (mereka ngekos), akhirnya pinjam toycam seorang teman. Hasilnya? Gagal total semua foto gelap dan nggak jadi.

Belum lagi, waktu gw memindahkan itu foto dari negatif film ke CD/softcopy, karena sekalian mindahin 2 roll lain (yang dari jalan2 di Banjarmasin), total 3 roll. Biasanya, di Cibubur 1 roll-nya 15rb, dan tiap penambahan 1 roll Cuma nambah 10rb, biaya cuci film-nya 7rb per roll. Di Depok? Ada tempat gila yang masang harga 60rb per roll untuk di-CD-in. Akhirnya nemu tempat foto lain yang ngasih 25rb per rol, masih termasuk mahal, karena dikali 3 jadinya 75rb, plus biaya cuci 9500 per roll.

Shit. Gw diperas.

Mana hasil fotonya gagal.

Uang gw abis, I’m giving up this competition.

Belum menyerah, gw browsing lomba-lomba lagi.

Plus gw udah ngirim surat-surat lamaran kerja. Seharusnya tingkat dua ini gw udah punya pekerjaan paruh waktu, udah harus punya penghasilan, udah harus bantu keuangan keluarga.

Lomba-lomba juga penting.

Sayangnya... bertepatan dengan 3 afiliasi yang masih belum lepas dari gw.

FISIPERS, kaderisasi; oh... gawat kalau gw beneran dijadiin Kadiv berikutnya.

Pameran foto.

Turnamen Golf HMIK.

Time to do multi-tasking, time to say ‘NO’ if someone ask you for a close reqruitement.