take it easy, so life will be

Menyadari bahwa saat ini saya hanya ingin membuat hidup saya terasa lebih fun, maka sayalah yang harus membuatnya seperti itu. It's no kidding, you are what you want, you are what you say, you are what you eat, and you are what you be.

11 January 2011

B: to inspire at least one person

Pasti banyak, atau tak jarang yang bilang You are what you eat, yeah bahkan gw juga menuliskannya di blog gw ini, walaupun sebenarnya ada perbedaan makna (menurut gw) antara perumpamaan You are what you want to be dengan You are what you eat.

Briefly, You are what you want to be mengarah kepada bagaimana kita membentuk diri kita. Sementara, You are what you eat mengarah kepada seperti apa diri kita dilihat dari apa yang kita makan. Make sense? Okay, singkatnya begitu aja.

Lalu, gw juga berpikir, if they can said you are what you eat, maka bisa juga dikatakan, you are what you read, you are what you listen to, dan mungkin… you are what you’re watching to.

Yes, I’m talking about something we watch, gw membicarakan mengenai sesuatu yang kita tonton, entah itu di televisi, atau film.

Pasti sering, dong, kalau nonton film kita merasakan berbagai macam hal, senang, sedih, marah, bagaimana kita begitu terbawa perasaan dengan para tokohnya, itu menunjukkan bahwa ada sebersit di pikiran kita bahwa kita merasakan hal yang sama seperti si tokohnya, atau lebih-lebih, kita merasa ada sebagian dari diri kita yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh di tontonan tersebut.

Apapun, bisa dari tokoh, bisa dari cerita. Dan sebagai sesama penikmat ‘tontonan’ (seperti serial TV dan film), nyokap gw dan adek gw memiliki pemahaman yang sama mengenai hal ini. Kita adalah apa yang kita tonton, atau apa yang kita tonton itu menunjukkan seperti apa diri kita, atau setidaknya seperti apa diri kita yang kita rasakan bahwa itu adalah diri kita.

Ada satu serial televisi yang sedang memikat gw akhir-akhir ini, gw ungkap langsung saja, itu adalah Ugly Betty, biar lebih spesifik, Ugly Betty season 4. Yap, Ugly Betty yang itu, yang tentang si Betty buruk rupa namun berotak dan berkepribadian cemerlang, dan menantikan saat di mana ia tidak lagi menjadi buruk rupa, melainkan si cantik yang berotak dan berkepribadian cemerlang, plus akan menjadi sukses.

Begitu melihat bagaimana gw menyukai serial ini, nyokap gw langsung ngomong “Kamu kenapa? Kamu merasa ugly, dear?” dan dilanjutkan dengan “Kamu jangan merasa ugly, ya, nggak boleh itu” dan diikuti dengan gw yang memutar mata dan mendesah bete.


Pertama, gw baru menggandrungi Ugly Betty ini di penghujung season 3 dan utamanya di season 4, di mana Betty sudah bertransformasi jadi cantik, jadi tidak ada alasan bahwa gw menontonnya karena gw merasa ugly. Damn. Kedua, Ugly Betty memang menawarkan cerita yang bagus sejak season 1, di mana per episode seakan ada sesuatu yang hendak disampaikan (sebagaimana serial TV Amerika pada umumnya), dan memang menyenangkan mengikuti cerita cinta Betty si buruk rupa karena bikin penasaran akan seperti apa cowok2nya, haha, tapi season 1-3 gw masih jarang nonton, sementara season 4? Whoa.. I’m dying to watch all episodes.

The thing is, season 4 mulai menceritakan tentang Betty sendiri. Ia memulai karir di majalah fashion ternama dengan harapan itu bisa menjadi batu loncatan baginya ke dunia penulisan di mana dia ingin menulis hal-hal yang inspiratif, namun bukan fashion.

Tapi di tengah jalan, 3 tahun bekerja di sana membuatnya menjadi semakin menikmati bekerja di sana, bagaimana tidak? Karirnya meningkat, dari mulanya asisten pribadi hingga sekarang sudah menjadi editor, she’s getting closer to the top, ia menjadi seorang editor majalah sesuai impiannya, masalahnya adalah, fashion bukanlah majalah yang ingin dia jalankan, itu bukanlah impiannya.

Dan ketika ia akhirnya menyadari lagi bahwa itu bukanlah impiannya, walaupun hidupnya sudah menjadi lebih baik dengan pekerjaannya sekarang, walaupun ia mulai bisa menikmati bekerja di fashion magazine, ia memutuskan untuk menolak tawaran terbesar sebagai kolumnis fashion majalah Inggris.



“Tapi, aku takut, bagaimana kalau semuanya tidak berjalan lancar? Mungkin jalan mimpi yang kupilih ini memang benar, tapi setidaknya jalan pekerjaannku sekarang adalah jalan untuk hidup”
–Betty Suarez to Gio, episode 18 season 4 "London's Calling"–


Mungkin itulah yang gw rasakan, gw tahu bahwa selama ini impian gw ada di industri kreatif, lebih spesifiknya di animasi, dan memilih periklanan sebagai program studi gw di bawah jurusan ilmu komunikasi sempat menggoda gw, dunia yang menarik, sama-sama sebuah bidang di industri kreatif, namun dalam genre yang berbeda, lagipula di Indonesia lapangan pekerjaan bidang ini lebih pasti (sudah ada banyak), dibandingkan lapangan pekerjaan di animasi. Gw tahu bahwa gw butuh memikirkan soal penghidupan juga, apalagi dengan kondisi keluarga yang seperti ini.

Tapi gw tahu, ketika akhirnya gw menjalankan periklanan yang menarik ini, ia tidak akan bisa memperoleh sepenuhnya kecintaan gw karena gw nggak bisa meninggalkan animasi. Pada awalnya gw berharap bahwa periklanan bisa menjadi batu loncatan gw karena saat itu gw dalam posisi tidak bisa memilih bidang animasi secara langsung.

Tapi sekarang, gw tahu waktu gw nggak sebanyak itu, tidak seperti film-film atau tv serial yang bisa dibuat berbagai seasons, gw harus membuat keputusan gw sekarang. Kalau Betty menyadarinya setelah 3 tahun bekerja, gw yang telah menyadarinya saat ini, saat menonton episode di mana Betty menyadarinya, seharusnya bisa melakukan tindakan dengan lebih cepat.

Amanda : Tapi, Christina, aku tidak menyangka kau akan sesukses ini sejak kau memutuskan untuk keluar dari MODE
Christina : Aku akui, awalnya aku takut, aku merasa seperti kehilangan pegangan. Tapi aku sadar, bahwa ini justru merupakan sebuah kesempatan bagiku untuk melawan rasa takut itu
(beberapa hari kemudian)
Amanda : Aku akan berhenti bekerja di MODE, aku akan menjadi stylist!
-Ugly Betty, episode 18 season 4 "London's Calling"-

Menonton Ugly Betty season 4 tiap Selasa malam merupakan momentum penting bagi gw, dan pada akhirnya gw bisa memutuskan suatu hal: Gw akan berusaha berani untuk fokus sama mimpi gw yang satu itu.

Selama ini, setiap keputusan yang gw ambil selalu gw pertimbangkan bersama nyokap gw karena sejak bokap gw meninggal, semua harus penuh pertimbangan, terutama mengenai bagaimana gw akan membantu keluarga kita. Dan inilah gw, harus menjadi seperti ini, sementara adek gw bisa tetap keras kepala untuk fokus sama mimpinya (baca blog dia www.uzieziezie.blogspot.com) dan gw melihat tunas pohon yang mulai tumbuh dari bibit yang dijaga dengan baik-baik.

Selama ini, ketika dihadapkan akan dua jalan: jalan tol yang lurus, cepat sampai, namun harus membayar, atau jalan raya yang banyak pemberhentian, lampu merah, belokan, namun tidak perlu bayar tol, gw memilih jalan yang kedua…

…padahal keduanya sama-sama mengeluarkan biaya yang mahal, bayar tol atau biaya bensin akibat panjangnya perjalanan itu sama-sama biaya. Untuk itu, ada satu hal penting yang perlu dipertimbangkan di sini: waktu.

Gw harap ini semua nggak terlambat untuk gw, I feel like I want to cry hoping it’s not too late for this.


Betty : (melihat ke arah kakak, ayah, keponakan) Selama ini, kukira aku harus terus merawat mereka, kukira mereka tidak akan baik-baik saja kalau aku tidak ada, tapi… mereka baik-baik saja, akhirnya semuanya kini baik-baik saja.
Daniel : Bukankah menyenangkan kalau melihat seluruh hal di dunia ini baik-baik saja?
-Ugly Betty, episode 19 season 4 "The Past Present Future"-

Next thing to do, menonton episode terakhir Ugly Betty Selasa depan! Whooo…!! Tidak boleh terlewatkan!!! Betty akhirnya mendapatkan tawaran pekerjaan yang diinginkannya, dan itu di London!

So, it’s a happy ending (I wish), dan gw harap gw juga bisa mendapatkan happy ending.


N.b. Judul postingan ini ialah nama blog Betty dalam serialnya ;D dan prototype-nya bisa dilihat di sini

1 comment:

tammi prasetyo said...

apapun jalan yang lo pilih, gue tetap mendoakan kebahagian elo, fik. :)
be strong and keep struggling for whatever we want to be :)
it never easy